Saturday, March 31, 2007

MATERI KULIAH 8 IPS TERPADU

TERTIB SOSIAL DI MATA APARAT PENEGAK HUKUM
• DALAM JAGAT HUKUM, MAHKAMAH AGUNG, MAHKAMAH KONSTITUSI, KEJAKSAAN AGUNG, POLRI, TAMPAK BAGAI BANGUNAN BESAR YG MENJULANG TINGGI.

• NAMUN DALAM JAGAT KETERTIBAN SEMUA MENGERUT MENJADI KECIL. PARA HAKIM AGUNG, JAKSA AGUNG, POLRI MENYUSUT MENJADI MANUSIA YG KECIL.

• DALAM JAGAT HUKUM, HUKUM TAMPAK PERKASA MELALUI KEKUASAANNYA UTK MEMBUAT PERATURAN, MENYURUH ORG PATUH, DAN MENGHUKUM MEREKA YG TDK MEMATUHI HUKUM. DIA SUDAH HEGEMONIAL.

• DALAM JAGAT KETERTIBAN, HUKUM HANYA MENEMPATI SATU SUDUT KECIL, BERSAMA BERBAGAI KEKUASAAN NORMATIF YG LAIN.

• JAGAT KETERTIBAN LEBIH LUAS & ALAMI SERTA TDK HANYA DIHUNI HUKUM ATAU ORDE HUKUM.

APAKAH KEADILAN?
• JAGAT KETERTIBAN - KEADILAN DALAM ORDE HUKUM TERNYATA TDK MEMONOPOLI KEADILAN.
• HUMUM: PADA DASARNYA HANYA MENGHASILKAN KEADILAN FORMAL / LEGAL, TETAPI BELUM TENTU KEADILAN SUBSTANSIAL.
• KEADILAN SUBSTANSIAL BISA MUNCUL DAN DIBERIKAN DI BANYAK TEMPAT LAIN,TIDAK HANYA DI PENGADILAN NEGARA.
• MAKA, MESKI BERNEGARA HUKUM, KITA DIHADAPKAN JAGAT KETERTIBAN DAN KEADILAN YG JAUH LEBIH LUAS & SUBSTANSIAL.
• MESKI DEMIKIAN,HARUS DIAKUI ORDE HUKUM MEMILIKI BANYAK KELEBIHAN, SEPERTI LEGALITAS, BIROKRASI, FASILITAS PENDUKUNG, & APARAT PROFESIONAL.
• MESKI DEMIKIAN, DLM JAGAT KETERTIBAN, HUKUM HARUS BERKOMPETISI DGN BERBAGAI KEKUATAN NORMATIF LAIN YG MENGHUNI JAGAT KETERTIBAN YG SAMA.

MENGAPA TERJADI KRISIS KETERTIBAN?
• KENDATI INDONESIA ADALAH NEGARA HUKUM, NAMUN TDK OTOMATIS HUKUM MEMONOPOLI KEKUASAAN.

• PARA EKONOM MENGATAKAN, DLM KRISIS YANG MELANDA REPUBLIK SEJAK AKHIR TAHUN 1998, INSTITUT EKONOMI YG BESAR & FORMAL, SEPERTI PERBANKAN & INDUSTRI MENGALAMI PUKULAN BERAT TETAPI “EKONOMI RAKYAT” EKONOMI GUREM” JUSTRU TDK – MEREKA TETAP BERJALAN & MEMBUAT REPUBLIK INI BERTAHAN (SURVIVE).

• APA YG TERJADI DALAM EKONOMI, MUTATUS MUTANDIS JUGA TERJADI DLM HUKUM. JIKA HUKUM DIBACA DI MEDIA, ORANG BISA BERKESIMPULAN, REPUBLIK SUDAH AMBRUK (COLLAPSE) NEGERI INI SUDAH BERUBAH MENJADI BELANTARA KARENA SUATU KEHIDUPAN YG PENUH KETERTIBAN BERUBAH MENJADI MEDAN YG KACAU (CHAOTIC).

MENGAPA TERJADI PERSETERUAN ANTARA APARAT PENEGAK HUKUM?
• JIKA ORG TDK PUAS THD SUATU KEPUTUSAN, PENGADILAN DIRUSAK – DI RUANG SIDANG KADANG SUDAH DISIAPKAN BARISAN YG AKAN MENGINTIMIDASI HAKIM YG BERANI MENGHUKUM TERDAKWA.

• SUATU KEPUTUSAN YG SUDAH BAIK, DENGAN BERBAGAI ALASAN AKAN DIMINTAKAN BANDING DAN JIKA BELUM PUAS DIMINTAKAN KASASI ATAU UPAYA HUKUM LAINNYA.

• AKHIR-AKHIR INI MEDIA MENYUGUHKAN “PERSETERUAN” ANTARSESAMA LEMBAGA PENGADILAN, KPK, TIM TIPIKOR YG DENGAN SEMANGAT TINGGI MELAWAN KORUPSI, DIGUGAT EKSISTENSINYA, INGIN DIROBOHKAN. KONFLIK ANTAR MA DAN KOMISI YUDISIAL MENJADI KONFLIK TERBUKA. DSBNYA.

MENGAPA REPUBLIK INI TIDAK AMBRUK?
KARENA RAKYAT DIAM-DIAM MENYADARI, IA TDK DPT HIDUP DALAM KEKACAUAN & KARENA ITU TDK MAU NEGARA HUKUM & ORDE HUKUM ITU AMBRUK.
INILAH “KEKUATAN GAIB” YG MENOPANG KELANGSUNGAN HIDUP REPUBLIK INI. MESKI HUKUM & LEMBAGA HUKUM BERANTAKAN, RAKYAT MASIH PERCAYA KEPADA ORDE HUKUM. MAKA SELAMA RAKYAT MASIH MENARUH KEPERCAYAAN KEADAAN AKAN “BAIK-BAIK SAJA”.
JADI KINI HUKUM BUKAN BERJALAN KARENA IA ADALAH HUKUM & KARENA ITU HARUS DIPATUHI, TETAPI KARENA RAKYAT MASIH MEMILIKI KEPERCAYAAN (TRUST).
DITEMUKAN PERMAINAN UANG DIMANA-MANA: DIBERBAGAI LEMBAGA PERADILAN (PENGADILAN, KEJAKSAAN, KEPOLISIAN, DUNIA ADVOKAT).
S. POMPE (2005) MENYIMPULKAN HAL-HAL YG BAIK & MULIA DLM HUKUM PADA MASA LALU KINI TELAH MEROSOT.
KEMEROSOTAN ITU DIGAMBARKAN MELALUI KATA-KATA: COURAGE TURNED TO COWARDICE CAPABELLITY TO INCOMPETENCE, INTEGRITY TO STRUCTURAL CORUPTION, AND RESPECT TO CONTEMPT.
KONSTATASI POMPE HANYA BISA DILAWAN DGN MENGAJUKAN BUKTI-BUKTI NYATA YG SEBALIKNYA & INI RASANYA SULIT.

RUANG LINGKUP KETERTIBAN
l JAGAT KETERTIBAN JAUH LEBIH LUAS, RAKYAT HIDUP DALAM JAGAT ITU & TDK DLM ORDE HUKUM YG PENUH DGN FORMALITAS & PROSEDURAL.

l KARENA ITU, MESKI ATAP DARI NEGARA HUKUM INI BANYAK BOCOR, RAKYAT DGN GAGAH BERANI TETAP SETIA & MENCINTAI NEGERINYA.

l DISANA-SINI RAKYAT MEMUNCULKAN KEKUATAN DAN KEADILAN ALTERNATIF, MELALUI PENGADILAN NONFORMAL DESA.

REFLEKSI
• PESAN/MORAL AGAR SEMUA INSTITUT, LEMBAGA, BADAN, DAN PIHAK-PIHAK YG TERLIBAT DALAM BEKERJANYA MESIN NEGARA HUKUM MENGHENTIKAN “PERTIKAIAN” .

• DALAM JAGAT KETERTIBAN & KEADILAN HAKIM, JAKSA, POLISI, & ADVOKAT HANYALAH SEKRUP-SEKRUP ATAU RODA RODA KECIL DARI MESIN KETERTIBAN.

• JIKA MEREKA HANYA PEDULI DGN INSTITUT & LINGKUNGANNYA SENDIRI, MEREKA TDK AKAN MELIHAT CAKRAWALA KETERTIBAN YG LUAS.

• RAKYAT YG MENDAMBAKAN KETERTIBAN & KEADILAN DI ATAS SEKALIAN EGOISME PROFESI, KELEMBAGAAN DAN KEPENTINGAN.
MATERI KULIAH 7 IPS TERPADU

1.PENGELOLAAN KELAS INOVATIF

Pada umumnya dalam pembelajaran sehari hari, guru memberikan tugas yang sama kepada semua siswa atau pada setiap kelompok siswa. Akibatnya di dalam laporan hasil kerja siswa semua kelompok melaporkan hasil yang kurang lebih sama dan sering tidak didengarkan siswa /kelompok lain.

Sebenarnya tugas setiap kelompok tidak harus selalu sama.

Sebagai contoh, untuk topik /tema ”Perusakan Lingkungan” siswa dibagi menjadi 6 kelompok. 2 kelompok siswa dapat mendiskusikan ”Faktor faktor Penyebab Kerusakan Lingkungan” , 2 kelompok siswa lain dapat membahas ”Dampak Perusakan Lingkungan” dan 2 kelompok siswa terakhir mendapat tugas ”Usaha Mencegah Kerusakan Lingkungan dan Kendalanya”
Setiap kelompok juga mendapat gambar gambar dan dokumen yanf relevan
Hasil dari setiap 2 kelompok dibandingkan untuk kemduian dirangkum menjadi satu
Laporan dari setiap penggabungan ditanggapi kelompok kelompok lain
(melalui ”belanja” atau presentasi lisan)

Kelebihan cara ini adalah tugas lebih menantang dan laporan hasil kelompok tidak membosankan.

Sebaliknya sumber belajar setiap kelompok dapat berbeda beda tapi tugasnya sama

Untuk tema peristiwa /topik ”Flu Burung” setiap kelompok siswa mendapat 1 atau 2 sumber belajar yang berbeda beda (dari berbagai surat kabar berupa berita, gambar atau data korban, artikel dsb). Tugas setiap kelompok adalah membaca berbagai sumber tersebut dan mengajukan pertanyaan pertanyaan.
Sumber belajar dan pertanyaan disampaikan ke kelompok lain untuk dijawab.
Apa kegiatan berikutnya? (geografi, ekonomi, kesehatan, masalah sosial)


Dapat juga dengan satu topik yang sama , memakai berbagai sumber belajar dan dengan hasil belajar siswa (output) berbeda beda

Topik ”transportasi” dapat menghasilkan berbagai hasil belajar siswa
Sekelompok siswa melaporkan hasil pengamatan lalu-lintas di dekat sekolah dalam bentuk grafik
Kelompok lain melaporkan hasil wawancara dengan nara sumber dalam bentuk cerita
Kelompok lain mendiskusikan transportasi masa lalu dibandingkan dengan masa kini dalam bentuk gambar dan tulisan
Kelompok lain membahas masalah transportasi di masa datang karena sumber BBM semakin langka,

Pertanyaan untuk bahan diskusi:
Apakah dengan berbagai sumber belajar, berbagai kegiatan, dan hasil belajar, keterampilan keterampilan yang dikembangkan pada diri siswa sama?


2. PROGRAM MEDIA PEMBELAJARAN
l Peranan Media Pembelajaran
l Karakteristik Media Pembelajaran
l Pemilihan Media Pembelajaran

Peranan Media Pembelajaran:
Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang berarti perantara atau pengantar, dengan kata lain Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima.
Media yang dirancang dengan baik dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri peserta didik.
Media sebagai alat bantu visual:
l mendorong motivasi belajar
l memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak
l mempertinggi daya serap atau retensi belajar

NILAI PRAKTIS MEDIA:
l Memvisualkan yang abstrak (animasi peredaran darah)
l Membawa objek yang sukar didapat (binatang buas/berbahaya)
l Membawa objek yang terlalu besar (gunung, pasar)
l Menampilkan objek yang tidak dapat diamati mata (mikro organisme)
l Mengamati gerakan yang terlalu cepat (jalannya peluru)
l Memungkinkan berinteraksi dengan lingkungannya
l Memungkinkan Keseragaman pengalaman
l Mengurangi resiko apabila objek berbahaya
l Menyajikan informasi yang konsisten dan diulang sesuai dengan kebutuhan
l Membangkitkan motivasi belajar
l Dapat disajikan dengan menarik dan variatif
l Mengontrol arah maupun kecepatan peserta didik
l Menyajikan informasi belajar secara serempak dan dapat diulang maupun disimpan menurut kebutuhan
l Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, dll

KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN:
Setiap media mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pemilihan media disesuaikan dengan kebutuhan (tujuan, sasaran, sarana, biaya, dan waktu pembuatannya).
l Media Transparansi
l Media Audio
l Media Slide (Film Bingkai Suara)
l Media Video
l Media CD Multimedia Interaktif
l Internet

MEDIA TRANSPARANSI:
Overhead Tranparancy (OHT) merupakan perangkat lunak/software sedangkan perangkat kerasnya/ hardware adalah Overhead Projector (OHP).
Selanjutnya Overhead Tranparancy (OHT) akan kita sebut dengan istilah “tranparansi”.
Transparansi adalah lembar bening/plastik tembus pandang yang berisi pesan, penjelasan atau pelajaran yang akan disampaikan penyaji baik berupa tulisan maupun gambar.
Ukuran dalam 24,5 cm x 19 cm, luar 30,5 cm x 27 cm.
KELEBIHANNYA:
l Penggunaannya praktis
l Mempunyai variasi teknik
l Tahan lama/tidak mudah rusak
l Tidak memerlukan ruang gelap
l Mudah dioperasikan, sehingga tidak perlu operator
l Dapat disajikan berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan
l Waktu penyajian dapat bertatap muka dengan peserta didik
l Dapat disiapkan sendiri oleh guru
KEKURANGANNYA:
l Memerlukan listrik
l Memerlukan peralatan khusus untuk menampilkan yaitu Overhead Projector (OHP)
l Memerlukan panataan yang khusus
l Memerlukan kecakapan khusus dalam pembuatan
l Menuntut cara kerja yang sistematis karena susunan urutan mudah kacau

KARAKTERSITIK MEDIA AUDIO:
Media audio adalah media yang mengutamakan indra pendengaran.
Pesan-pesan yang akan disampaikan dapat dituangkan kedalam lambang-lambang auditif, baik verbal (kata-kata) maupun non verbal (sound effect).
Yang termasuk media audio antara lain radio dan kaset audio. Program audio (kaset) teramasuk salah satu media yang sudah memasyarakat hingga tingkat pedesaan.
KELEBIHANNYA:
l Materi tak akan berubah
l Biaya produksi relatif murah
l Peralatan paling murah dibanding dengan media lainnya
l Program kaset dapat disajikan di luar sekolah (wawancara, rekaman kegiatan, dll)
l Rekaman dapat dihapus dan kaset dapat dipakai ulang
l Penyajian sepenuhnya dikontrol penyaji
KEKURANGANNYA:
l Daya jangkau terbatas (beda dengan radio)
l Pengadaan, penggandaan, pendistribusian sedikit bisa mahal

KARAKTERISTIK MEDIA SLIDE
KELEBIHANNYA:
l Tahan lama
l Guru sebagai nara sumber dan operator
l Berwarna dan bersuara sehingga menarik
l Dapat ditampilkan berulang-ulang
KEKURANGANNYA:
l Pembuatan memerlukan keterampilan khusus
l memerlukan peralatan khusus (slide projector) dalam penyajiannya;
l perlu ketelitian dalam penyiapan penyajiannya karena gambar sering keliru urutanya/tertukar atau terbalik.

KARAKTERSITIK MEDIA VIDEO
Media video atau media audio visual yang menampilkan gerak saat ini semakin dikenal di kalangan masyarakat.
Media ini berupa rekaman pada pita magnetic melalui kamera video. Meskipun media video hampir sama dengan media film dalam karakteristiknya, tetapi tidak dapat menggantikan film karena baik video maupun film mempunyai kelebihan dan kelemahannya.
Out put pada saat ini dapat berupa video kaset, VCD maupun DVD.
KELEBIHANNYA:
l Mengutamakan objek yang bergerak.
l Berwarna, bersuara, dan didukung oleh efek suara maupun visual.
l Dapat menyajikan animasi apabila perlu menyajikan suatu proses.
l Mudah menyajikannya.
l Tidak memerlukan ruang gelap
KEKURANGANNYA:
l Perlu peralatan khusus untuk penyajiannya
l Perlu tenaga listrik
l Perlu kerja tim dan keahlian khusus dalam pembuatannya

KARAKTERSITIK CD MULTIMEDIA INTERAKTIF
Pengertian:
l Multimedia berasal dari kata “multi” (banyak) dan “media”, sehingga mutimedia dapat diartikan sebagai gabungan dari berbagai media.
l Program pembelajaran terdiri dari berbagai media yang disusun secara utuh, terintegrasi, dan mempunyai tujuan pembelajaran.
l Jenis media antara lain: Teks/huruf, Audio, Video, Grafis, Animasi, Simulasi.
KARAKTERSITIKNYA:
l Bersifat fleksibel (dapat memilih materi maupun penggunaan waktu)
l Bersifat self-pacing (kecepatan belajar tiap individu berbeda)
l Bersifat content-rich (menyediakan informasi yang cukup banyak/ pengkayaan)
l Bersifat interaktif (komunikasi dua arah, ada respon/feedback)
KELEBIHANNYA:
l Interaktif
l Individual
l Fleksibel
l Cost effectiveness
l Motivasi
l Umpan balik
l Game, animasi, simulasi
l Kontrol ada pada pengguna
l Soal-soal
l Animasi, video, musik, audio, ilustrasi, dll
KEKURANGANNYA:
l Hanya akan berfungsi untuk hal-hal sebagaimana yang telah diprogramkan
l Memerlukan peralatan (komputer) multimedia
l Perlu kemampuan pengoperasian, untuk itu perlu ditambahkan petunjuk pemanfaatan
l Pengembangannya memerlukan adanya tim yang profesional
l Pengembangannya memerlukan waktu yang cukup lama
l Tidak punya sentuhan manusiawi

KARAKTERSITIK MEDIA INTERNET
Media Internet merupakan media komunikasi berupa data, gambar, teks, video, maupun suara melalui jaringan komputer yang berskala internasional.
Pengguna perlu memiliki identitas khusus, misal alamat IP (internet protocol).
Protokol adalah tata cara jaringan berkomunikasi. Protokol ini, secara resmi dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), merupakan cara standar untuk mempaketkan dan mengalamatkan data komputer (sinyal elektronik) sehingga data tersebut dapat dikirim ke komputer terdekat atau keliling dunia dan tiba dalam waktu yang cepat tanpa rusak atau hilang.
KELEBIHANNYA:
l Berskala internasional
l Mudah untuk mengirim dan menerima data
l Individual
l Fleksibel
l Cost effectiveness untuk informasi yang didapat
l Motivasi
l Mendapat data berupa teks, video, audio, maupun gambar
KEKURANGANNYA:
l Perlu listrik
l Perlu jaringan khusus
l Lambat mendapat informasi kalau pemakai banyak

BAGAIMANA CARA MEMILIH MEDIA PEMBELAJARAN YANG TEPAT?
l Perlunya Pemilihan media
§ Masing-masing media mempunyai kelebihan dan kekurangan.
§ Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran
§ Dipilih dan digunakan dengan benar
§ Tidak satupun media dapat mencapai tujuan belajar
l Kriteria Pemilihan Media ada 7 faktor:
§ Tujuan
l Penggunaan media (instruksional, informasi, hiburan)
l Katagori Pembelajaran yang ingin dicapai:
l Kognitif: berdasarkan pengetahuan faktual yang empiris (pengalaman)
l Afektif: melibatkan perasaan dan emosi
l Psikomotor: berhubungan dengan aktivitas fisik
§ Sasaran (karakter, jumlah, latar belakang, motivasi)
§ Waktu (pembuatan, penyajian)
§ Ketersediaan (pengembangan, peralatan)
§ Biaya
§ Karakteristik media (kelebihan dan kelemahan)
§ Mutu teknis (visual, audio)
l Prosedur Pemilihan Media
§ Kegunaan materi
§ Kemenarikan
§ Mengena langsung dengan tujuan khusus
§ Format sajian (sekuens atau tata urutan)
§ Mutakhir atau keotentikan materi
§ Konsep fakta terjamin kecermatannya
§ Memenuhi standar selera
§ Keseimbangan kontroversial
§ Tidak mengandung propaganda
§ Standar kualitas (gambar, narasi, efek, warna, dll)
§ Struktur materi direncanakan dengan baik
§ Proses uji coba atau validasi (tingkat keberhasilan)

MATERI KULIAH 6 IPS TERPADU

APA PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL?

• KONSEP BELAJAR YG MEMBANTU GURU MENGAITKAN ANTARA MATERI YG DIAJARKAN DG SITUASI DUNIA NYATA SISWA
• MENDORONG SISWA MEMBUAT HUBUNGAN ANTARA PENGET. YG DIMILIKINYA DGN PENERAPANNYA DLM KEHIDUPAN NYATA
• STRATEGI LEBIH PENTING DP HASIL

BAGAIMANA MENCIPTAKANNYA?
• CIPTAKAN LINGKUNGAN YANG ALAMIAH
• SISWA BELAJAR LEBIH BERMAKNA -> KEGIATAN DENGAN “MENGALAMI SENDIRI” APA YG DIPELAJARINYA BUKAN MENGETAHUINYA.
• BUKAN KOMPETENSI “MENGINGAT” JANGKA PENDEK ->PROBLEM SOLVING – INKUIRI – PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN.

MENGAPA STRATEGI LEBIH PENTING DARIPADA HASIL?
• GURU LBH BERURUSAN DGN STRATEGI DP MEMBERI INFORMASI
• GURU MEMBANTU SISWA MENCAPAI TUJUANNYA
• GURU SBG FASILITATOR KELAS
• PROSESNYA INKUIRI – PROBLEM SOLVING (# APA KATA GURU)
• PEMBELAJARAN AKAN > PRODUKTIF & BERMAKNA

MENGAPA PENDEKATAN KONTEKSTUAL YANG DIPILIH?
• LEBIH MEMBERDAYAKAN SISWA
• BELAJAR DGN MELAKUKAN/MENGALAMI # MENGHAFAL
• KRN PENGETETAHUAN # SEPERANGKAT FAKTA & KONSEP YG SIAP DITERIMA, TETAPI “SESUATU” YG HRS DIKONSTRUKSI SENDIRI OLEH SISWA.

BAGAIMANA TERJADINYA PROSES BELAJAR?
Ø BELAJAR # HANYA SEKEDAR MENGHAFAL -> SISWA MENGKONSTRUKSI SENDIRI
Ø SISWA BELAJAR DARI MENGALAMI
Ø PENGET. YG DIMILIKI SESEORG ITU TERORGANISIR & MENCERMINKAN PEMAHAMAN YG MENDLM TTG SESUATU PERSOALAN (SUBJECT MATTER)
Ø PENGET. TDK BISA DIPISAH-PISAHKAN MENJADI FAKTA-2 /PROPOSISI YG TERPISAH TETAPI MENCERMINKAN KETERAMPILAN YG DPT DITERAPKAN
Ø MNS MEMP. TINGKATAN YG BERBEDA DLM MENYIKAPI SITUASI BARU
Ø SISWA PERLU DIBIASAKAN MEMECAHKAN MASALAH, INKUIRI, BERGELUT DGN IDE-IDE.
Ø MENGUBAH STRUKTUR OTAK.
BAGAIMANA TRANSFORMASI BELAJAR ITU TERJADI?
Ø SISWA BELAJAR – MENGALAMI SENDIRI BUKAN “PEMBERIAN ORANG LAIN”
Ø KETERAMP. & PENGET. ITU DIPERLUAS DARI KONTEKS YG TERBATAS (SEMPIT) – SEDIKIT DEMI SEDIKIT
Ø PENTING BG SISWA TAHU “UTK APA” IA BELAJAR & BGMN IA MENGGUNAKAN PENGET. & KETERAMP. YG DIPEROLEHNYA UTK MEMECAHKAN MASALAH DLM KEHIDUPAN

LANTAS APA TUGAS DALAM PEMBELAJARAN?
• MENGATUR STRATEGI BELAJAR
• MEMBANTU MENGHUBUNGKAN PENGETAHUAN LAMA & BARU
• MEMFASILITASI BELAJAR

APA PENTINGNYA MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BELAJAR YG BAIK?
• SISWA AKTIF BEKERJA & BERKARYA GURU MENGARAHKAN
• PEMBELAJARAN HRS BERPUSAT PADA “BGMN CARA” SISWA MENGGUNAKAN PENGETAHUAN BARU MEREKA
• FEEDBACK PENTING BAGI SISWA, YG BERASAL DARI PROSES PENILAIAN /ASSESSMENT YG BENAR
• MENUMBUHKAN KOMUNITAS BELAJAR DLM BENTUK KERJA KELOMPOK

LANTAS APA HAKIKAT PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL ITU?
KONSEP BELAJAR YG MEMBANTU GURU MENGAITKAN ANTARA MATERI YG DIAJARKAN DGN SITUASI DUNIA NYATA SISWA & MENDORONG SISWA MEMBUAT HUB ANTARA PENGETAHUAN YG DIMILIKI DGN PENERAPANNYA DLM KEHIDUPAN MEREKA SEHARI-HARI, DENGAN MELIBATKAN 7 (TUJUH) KOMPONEN UTAMA PEMBELAJARAN EFEKTIF:
KONSTRUKTIVISME (CONSTRUTIVISM)
BERTANYA (QUESTIONING)
MENEMUKAN (INQUIRY)
MASYARAKAT BELAJAR (LEARNING COMMUNITY)
PEMODELAN (MODELING)
PENILAIAN SEBENARNYA (AUTHENTIC ASSESSMENT)
REFLEKSI (REFLECTION)

MOTTO:
STUDENTS LEARN BEST BY ACTIVELY CONTRUCTING THEIR OWN UNDERSTANDING (CTL Academy Fellow, 1999)
“CARA BELAJAR TERBAIK ADALAH SISWA MENGKONSTRUKSIKAN SENDIRI SECARA AKTIF PEMAHAMANNYA”

LANTAS APA KATA KUNCI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL)?
REAL WORLD LEARNING
MENGUTAMAKAN PENGALAMAN NYATA
BERPIKIR TINGKAT TINGGI
BERPUSAT PADA SISWA
SISWA AKTIF, KRITIS, DAN KREATIF
PENGET. BERMAKNA DLM KEHIDUPAN
DEKAT DGN KEHIDUPAN NYATA
PERUBAHAN PERILAKU
SISWA PRAKTIK BUKAN MENGHAFAL
LEARNING BUKAN TEACHING
PENDIDIKAN (EDUCATION) BUKAN PENGAJARAN
PEMBENTUKAN “MANUSIA”
MEMECAHKAN MASALAH
SISWA “AKTING” GURU “MENGARAHKAN”
HASIL BELAJAR DIUKUR DGN BERBAGAI CARA # HANYA TES

STRATEGI PEMBELAJARAN APA YANG BERASOSIASI DGN CTL?
CBSA
PENDEKATAN PROSES
LIFE SKILL EDUCATION
AUTHENTIC INSTRUCTION
INQUIRY-BASE LEARNING
PROBLEM-BASE LEARNING
COOPERATIVE LEARNING
SERVICE LEARNING

APA PERBEDAAN PENDEKATAN CTL DENGAN PEMBELAJARAN TRADISIONAL / KONVENSIONAL?
PENDEKATAN CTL
PENDEKATAN TRADISIONAL
1.SISWA AKTIF TERLIBAT DLM PBM

2.SISWA BEL. DARI TEMAN MELALUI KERJA KLP
3.PEMBELAJARAN DIKAITKAN DGN KEHIDUPAN NYATA
4.PERILAKU DIBANGUN ATAS KESADARAN DIRI
5.KETERAMPILAN DIKEMBANGKAN ATAS DASAR PEMAHAMAN

6.HADIAH UTK PERILAKU ADALAH KEPUASAN DIRI

7.SESEORG # MELAKUKAN YG JELEK KRN IA SADAR HAL ITU KELIRU/MERUGIKN
8.BAHASA DIAJARKAN DGN PENDEKTN KOMUNIKATIF -> BHS DLM KONTEKS NYATA

9.PEMAHAMAN RUMUS DIKEMB ATAS DSR SKE-MATA YG SDH ADA DLM DIRI SISWA

10.PEMAHAMAN RUMUS RELATIF BERBEDA ANT SISWA 1 – LAIN SESUAI SKEMATA SISWA (ONGOING PROCESS OF DEVELOPMENT)
11.SISWA MENGGUNAKAN KEMAMP BERPIKIR KRITIS, TERLIBAT PENUH DLM MENGUPAYAKAN & TGJWB TERJADINYA PROSES PEMBELAJARAN YG EFEKTIF SESUAI SKEMATA MASING-2
12.SISWA MENCIPTA & MEM-BANG PENGET DGN CARA MEMBERI ARTI & MEMA-HAMI PENGALAMANNYA.

13.PENGET PD DIRI SISWA TDK PERNAH STABIL -> SELALU BERKEMBANG
14.SISWA DIMINTA BERTGJWB MEMONITOR & MENGEMB. PEMBEL. MASING-2
15.PENGHARGAAN THD PENG- ALAMAN SISWA SANGAT DIUTAMAKAN
16.HASIL BEL. DIUKUR DGN BERBAGAI CARA PROSES BEKERJA, HASIL KARYA, PENAMPILAN, REKAM, TES
17.PEMBEL. TERJADI DIMANA SAJA, KONTEKS & SETTING
18.PENYESALAN ADALAH HUKUMAN DARI PERILAKU
19.PERILAKU BAIK BERDASARKAN MOTIVASI INSTRINSIK
20.SISWA BERPERILAKU BAIK KRN DIA YAKIN ITULAH YG TERBAIK & BERMANFAAT
1.SISWA PENERIMA INFO SCR PASIF
2.SISWA BELAJAR SECARA INDIVIDUAL

3.PEMBELAJARAN SANGAT ABSTRAK & TEORITIS
4.PERILAKU DIBANGUN ATAS KEBIASAAN
5.KETERAMPILAN DIKEM-BANGKAN ATAS DASAR LATIHAN

6.HADIAH UTK PERILAKU BAIK ADALAH PUJIAN ATAU NILAI (ANGKA) RAPORT
7. SESEORG # MELAKUKAN YG JELEK KRN TAKUT HUKUMAN

8.BAHASA DIAJARKAN DGN PENDEKATAN STRUK-TURAL RUMUS DITERANG-KAN S.D. PAHAM–LATIHAN
9.RUMUS ITU ADA DILUAR DIRI SISWA, YG HRS DITE-RANGKAN, DITERIMA, HAFALKAN & DILATIHKAN
10.RUMUS -> KEBENARAN AB-SOLUT. HANYA ADA 2 KE-MUNGKINAN – PEMAHAMAN RUMUS YG SALAH/BENAR
11.SISWA SCR PASIF MENERI-MA RUMUS/KAIDAH (MEMBACA, MENDENGAR, MENCATAT, MENGHAFAL) TAMPA MEMBERI KONTIBU-SI IDE DLM PROSES PEMBELAJARAN
12.PENGET -> PENANGKPAN THD SERANGKAIAN FAKTA, KONSEP, HUKUM YG BER-BEDA DI LUAR DIRI MNS
13.KEBENARAN BERSIFAT ABSOLUT & PENGET. BERSIFAT FINAL

14.GURU ADALAH PENENTU JALANNYA KBM

15.PEMBEL. TDK PERHATIKAN PENGALAMAN SISWA
16.HASIL BELAJAR HANYA DI UKUR DENGAN TES

17.PEMBELAJARAN HANYA TERJADI DLM KELAS
18.SANKSI ADALAH HUKUMAN DARI PERILAKU JELEK
19.PERILAKU BAIK BERDASARKAN MOTIVASI EKSTRINSIK
20.SISWA BERPERILAKU BAIK KRN DIA TERBIASA MELA-KUKAN BEGITU. KEBIASAAN INI DIBANGUN DG HADIAH YG MENYENANGKAN
ELEMEN/UNNSUR APA SAJA YANG HARUS DIPERHATIKAN DLM PRAKTIK PEMBELAJARAN CTL?
PENGAKTIFAN PENGET YG SUDAH ADA (ACTIVATING KNOWLEDGE)
PEMEROLEHAN PENGET BARU (ACUIRING KNOWLEDGE) DIPELAJARI GLOBAL -> DETAILNYA
PEMAHAMAN PENGET (UNDERSTANDING KNOWLEDGE) SUSUN HIPOTESIS -> SHARING -> VALIDITAS -> KONSEP DIREVISI & DIKEMBANGKAN
MEMPRAKTIKAN PENGETAHUAN & PENGALAMAN TSB (REFLECTING KNOWLEDGE)
MELAKUKAN REFLEKSI (REFLECTION KNOWLEDGE) THD STRATEGI PENGEMB PENGET TSB.

BAGAIMANA MENERAPKAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS?
KEMBANGKAN PIKIRAN BHW ANAK AKAN BELAJAR LEBIH BERMAKNA DGN CARA BEKERJA SENDIRI, MENEMUKAN SENDIRI & MENGKONSTRUKSI SENDIRI PENGET. & KETERAMP. BARUNYA
LAKSANAKAN SEJAUH MUNGKIN KEGIATAN INKUIRI UTK SEMUA TOPIK
KEMBANGKAN SIFAT INGIN TAHU SISWA DGN BERTANYA
CIPTAKAN “MSY BELAJAR” (BEL-KLP)
HADIRKAN “MODEL” SBG CTH PEMBEL.
LAKUKAN REFLEKSI DI AKHIR PERTEMUAN
LAKUKAN PENILAIAN YG SEBENARNYA DGN BERBAGAI CARA

KONSTRUKTIVISME (CONTRUCTIVISM)

Ø BHW PENGET. DIBANGUN OLEH MNS SEDIKIT DEMI SEDIKIT, HASILNYA DIPERLUAS MELALUI KONTEKS YG TERBATAS (SEMPIT) & TDK SEKONYONG-KONYONG
Ø “STRATEGI MEMPEROLEH” LEBIH DIUTAMAKAN DIBANDING SEBERAPA BANYAK SISWA MEMPEROLEH DARI MENGINGAT PENGETAHUAN

RANCANG PEMBELAJARAN DLM BENTUK SISWA BEKERJA, PRAKTIK MENGERJAKAN SESUATU, BERLATIH SECARA FISIK, MENULIS KARANGAN, MENDEMONSTRASIKAN, MENCIPTAKAN IDE.

2. PENEMUAN (INKUIRI)
SIKLUS INKUIRI: OBSERVASI, BERTANYA, MENGAJUKAN DUGAAN, PENGUMPULAN DATA, PENYIMPULAN.
KATA KUNCI DARI STRATEGI INKUIRI ADALAH “SISWA MENEMUKAN SENDIRI”
LANGKAH-2 KEGIATAN INKUIRI (MERUMUSKAN MASALAH; MENGAMATI; MENGANALISIS & MENYAJIKAN HASIL DLM TULISAN/GAMBAR, TABEL, GRAFIK, KARYA LAINNYA; MENGKOMUNI-KASIKAN/MENYAJIKAN HASIL KARYA).

3. BERTANYA (QUESIONING)
BERTANYA SBG KEGIATAN GURU MENDORONG, MEMBIMBING, & MENILAI KEMAJUAN BERPIKIR SISWA
PEMBEL. YG PRODUKTIF KEGIATAN BERTANYA BERGUNA UTK: (MENGGALI INFO, MENGECEK PEMAHAMAN SISWA, MEMBANGKITKAN RESPON SISWA, MENGET. SEJAUHMANA KEINGINTAHUAN SISWA, MENGET HAL-2 YG SDH DIKET SISWA, MEMFOKUSKAN PERHATIAN SISWA, MEMBANGKITKAN LBH BANYAK PERTANYAAN DR SISWA & MENYEGARKAN KEMBALI PENGET. SISWA)

4. MASYARAKAT BELAJAR (LEARNING COMMUNITY)
DI KELAS CTL –> DISARANKAN SELALU MELAKSANAKAN PEMBEL. DLM KLP-2 BELAJAR (heterogen)
KOMUNIKASI BANYAK ARAH (TDK ADA PIHAK YG DOMINAN, TDK SEGAN BERTANYA, TDK ADA YG MERASA PALING TAHU).
MENDATANGKAN “AHLI” KE KELAS (DOKTER, PERAWAT, PETANI, POLISI, TUKANG KAYU DSB.)
BEKERJA DGN KLS SEDERAJAT/DIATASNYA /BEKERJA DGN MASY.

MATERI KULIAH 5 IPS TERPADU

PEMETAAN KOMPETENSI
• Explorasi tema (menjadi payung beberapa KD, kontekstual, motivatif, koneksitas-konvergensi, komplementer)
• Pengorganisasian SK dan KD dalam tema-tema yang relevan

TUJUAN PEMETAAN KOMPETENSI
Menghasilkan bahan dasar untuk perencanaan pembelajaran selama satu semester, yang terdiri atas:
– Peta kompetensi untuk satu semester dan tema-tema yang relevan
– Penggolongan KD-KD dalam unit – unit tematik yang relevan.

INSTRUKSI:
a. Buatlah perencanaan pembelajaran selama satu semester, yang menghasilkan bahan dasar yang terdiri atas:
– Peta kompetensi untuk satu semester dan tema-tema yang relevan
– Penggolongan KD-KD dalam unit – unit tematik yang relevan.
Peserta membaca baik-baik Standar Isi mata pelajaran serta mengkaji makna dari standar kompetensi dan kompetensi-kompetensi dasar tersebut.
Peserta mencari kompetensi-kompetensi dasar dalam mata pelajaran yang bisa disatukan dalam tema-tema tertentu (dari hasil eksplorasi tema) yang relevan. Proses ini akan menghasilkan penggolongan KD-KD dalam unit-unit tema.
Kompetensi dasar yang dapat dimasukkan ke dalam beberapa tema diletakkan ditengah (masuk ke dalam lingkaran dan diberi anak panah ke arah tema-tema yang sesuai).
Kompetensi dasar yang tidak dapat dimasuk ke dalam tema, sebaiknya diletakkan dibagian bawah (sesuai gambar)










PEMETAAN KOMPETENSI

KD
KD
KD-KD YANG TIDAK MASUK DALAM TEMA
KD
KD
KD
KD
SK
SK
SK
SK
SK
SK
TEMA
TEMA
TEMA
TEMA
KD
KD
KD
KD
KD
KD
KD
KD
KD
KD
KOMPETENSI
YANG BISA MASUK KE
BEBERAPA
TEMA
BUATLAH PERENCANAAN JANGKA MENENGAH / UNIT LESSON (1 BLN) AMBIL SATU TEMA SEHINGGA MENGHASILKAN SILABUS

TUJUAN PEMBELAJARAN IPS:
Mengembangkan potensi Peserta Didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi dan melatih ketrampilan untuk mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa diri sendiri atau masyarakat

RANCANG PEMBELAJARAN IPS TERPADU BERDASAR MODEL-2 AL:
Model integrasi IPS berdasarkan topik/ tema
Model integrasi IPS berdasar Kebutuhan Hidup
Model integrasi IPS berdasarkan masalah/penyimpangan sosial
Model integrasi IPS berdasarkan pengembangan potensi wilayah
Model integrasi IPS berdasarkan kepedulian sosial dll.

MATERI KULIAH 4 IPS TERPADU

KTSP: WUJUD KBK PADA LEVEL SEKOLAH

SUBJECT MATTER BASED
COMPETENCY BASED
ASUMSI: MENGUASAI IPTEK AKAN DAPAT MENERAPKAN DLM KEHIDUPAN
ASUMSI: YG PENTING MENGUASAI KOMPETENSI, ILMU SBG SUMBER SAJA
MATA KULIAH DITURUNKAN DR IPTEK YG SESUAI, MUTAKHIR
MATA KULIAH DITURUNKAN DR KOMPETENSI YG INGIN DIWUJUDKAN
MATA KULIAH “BERDIRI SENDIRI-SENDIRI” , PERANGKUMAN DISERAHKAN KPD MHS.
MATA KULIAH: BAGIAN DR PEMBENTUKAN KOMPETENSI LULUSAN, HARUS TERKAIT SATU DG LAINNYA
DALAM PRAKTIK KEDUA MODEL INI SERING DIGABUNGKAN

KERANGKA PIKIR PENYUSUNAN KBK


CURRICULUM
(kompetensi yg
ingin dicapai)



LEARNING PROCESS
(proses kbm untuk
belajar mencapainya)


LEARNING
EXPERIENCES
(kompetensi yg
didapatkan dr kbm)
REAL LIFE IN
THE SOCIETY
(perannya spt apa?)

ILMU
PENGETAHUAN
NILAI & NORMA


URUTAN PENYUSUNAN KBK: MENGGUNAKAN ANALISIS TUGAS

TOPIC
REAL LIFE IN THE SOCIETY

GRADUATES
COMPETENCIES

SUB-COMPE-
TENCIES

LEARNING
OUT COMES


INSTRUCTIONS

SUBJECTS

LEARNING
EXPERIENCES

HUMAN’S
ROLE
SCIENCE+
NORM
ANALOGI ANALISIS KBK:
SKL sbg gambar rumah utuh…. Bagian rumah: pondasi, tembok, pintu dsb sbg mapel.
Mapel saat digabung hrs menjadi rumah …. Tdk boleh “lebih” dan tdk boleh “kurang”.
Digunakan prinsip “bagi habis”…. “tdk kelewatan”.

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SATUAN PENDIDIKAN …. APA KOMPETENSI YG DIMILIKI SISWA SAAT LULUS? … DITENTUKAN OLEH SEKOLAH BERDASAR VISI SEKOLAH + SKL NASIONAL (PERMEN 23/06)


APA KOMPETENSI YG DIMILIKI SISWA SAAT LULUS MAPEL ..… DITENTUKAN OLEH SEKOLAH BERDASAR ANALISIS TUGAS + SKL NASIONAL (PERMEN 23/06)

APA KOMPETENSI YG DIMILIKI SISWA SAAT LULUS TOPIK/POKOK BAHASAN ..… DITENTUKAN OLEH SEKOLAH BERDASAR ANALISIS TUGAS + SKL NASIONAL (PERMEN 22/06)

SUB KOMPETENSI,RINCIAN DARI S.K. ..… DITENTUKAN OLEH SEKOLAH BERDASAR ANALISIS TUGAS + SKL NASIONAL (PERMEN 23/06)

SKL - SP

SKL - MAPEL

STANDAR
KOMPETENSI

KOMPETENSI
DASAR

LAMA WAKTU BELAJAR YANG DIPERLUKAN
BAGAIMANA MODEL/METODA PEMBELAJARAN YG COCOK? …. AGAR SISWA MEMPEROLEH PENGALAMAN YG COCOK DG KD YG DIINGINKAN?

APA INDIKATOR YG DPT TERUKUR BAHWA SISWA SUDAH MENGUASAI KD TERSEBUT? ……. SEKOLAH MENENTUKAN SENDIRI


APA MATERI YG HARUS DIPELAJARI AGAR DAPAT MENCAPAI KD? ……. SEKOLAH MENENTUKAN SENDIRI

INDIKATOR
MATERI
AJAR
METODA/
MODEL
PEMBELAJARAN
BERAPA LAMA WAKTU BELAJAR YG DIPERLUKAN? …… SEKOLAH MENENTUKAN SENDIRI.



l KITA BELUM “KBK MURNI” ….. MAPEL TETAP ADA ……. SEKOLAH MENYUSUN SKL-SP (BOLEH MENAMBAH DARI SKL “BAKU”).
l SKL-SP DIRINCI KE DALAM MAPEL …. JIKA ADA “TAMBAHAN DLM SKL” …TENTU ADA TAMBAHAN DALAM SKL-MAPEL…
l JIKA ADA TAMBAHAN … BERARTI ADA TAMBAHAN SK DAN KD DLM SKL-MAPEL ….
l INDIKATOR, MATERI, MODEL PEMBELAJARAN, WAKTU …. DITENTUKAN SEKOLAH, TETAPI ADA BATASAN-BATASANNYA.

MATERI KULIAH 3 IPS TERPADU

PENGEMBANGAN KURIKULUM IPS

APA PENGERTIAN KURIKULUM DAN APA SILABUS?
APA PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM (KTSP)?
APA ACUAN OPRASIONAL DALAM MENYUSUN KTSP?
APA TUJUAN PENDIDIKAN – TSP ?
BAGAIMANA STRUKTUR & MUATAN KTSP?

PENGERTIAN KURIKULUM:
u SEPERANGKAT RENCANA DAN PENGATURAN MENGENAI TUJUAN, ISI, DAN BAHAN PELAJARAN SERTA CARA YG DIGUNAKAN SEBAGAI PEDOMAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN TERTENTU.

PENGERTIAN SILABUS:
l SILABUS; RENCANA PEMBELAJARAN PADA SUATU DAN/ATAU KELOMPOK MATA PELAJARAN/TEMA TERTENTU YANG MENCAKUP STANDAR KOMPETENSI, KD, MATERI POKOK PEMBELAJARAN, KBM, INDIKATOR, PENILAIAN, ALOKASI WAKTU DAN SUMBER/BAHAN/ALAT BELAJAR.
l SILABUS MERUPAKAN PENJABARAN SK,KD KE DALAM MATERI POKOK/PEMBELAJARAN KBM, DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI UTK PENILAIAN.

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM/KTSP
BERPUSAT PD POTENSI, PERKEMBANGAN, KEBUTUHAN & KEPENTINGAN SISWA & LINGKUNGANNYA.
BERAGAM DAN TERPADU
TANGGAP THD PERKEMBANGAN IPTEKS
RELEVAN DGN KEBUTUHAN KEHIDUPAN
MENYELURUH DAN BERKESINAMBUNGAN
BELAJAR SEPANJANG HAYAT
SEIMBANG ANTAR KEPENTINGAN NASIONAL DAN DAERAH

ACUAN OPERASIONAL PENYUSUNAN KTSP
• Peningkatan imtak & akhlak mulia
• Peningkatan potensi,kecerdasan, dan minat sesuai dgn tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik
• Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
• Tuntutan pembangunan daerah dan nasional.
• Tuntutan dunia kerja
• Perkembangan ipteks
• Agama
• Dinamika perkembangan global
• Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
• Kondisi sosial budaya masy setempat
• Kesetaraan jender
• Karakteristik satuan penndidikan

KOMPONEN TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
• Tujuan pendidikan TSP
Pen.das: meletakkan dasar kecerdasan,pengetahuan,kepribadian,
akhlak mulia serta ketermapilan utk hidup mandiri & mengikuti pen-
didikan lebih lanjut
Pen.ngah: tanpa meletakkan dasar – idem dito pen.das
Pen.jur: meningkatkan kecerdasan,pengetahuan,kepribadian,akhlak mulia keterampilan utk hidup mandiri – mengikuti pendidikan lebih lanjut
• Struktur dan muatan KTSP (SI) 5 klp mapel
(agama & akhlak mulia; kn&kepribadian: iptek; estetika; jasmani orkes)
• Kalender pendidikan (sesuai kebutuhan, karakteristik sek)

STRUKTUR DAN MUATAN KTSP
• Mata pelajaran
• Muatan lokal
• Kegiatan pengembangan diri
• Pengaturan beban belajar
• Ketuntasan belajar
• Kenaikan kelas dan kelulusan
• Penjurusan
• Pendidikan kecakapan hidup
• Pendidikan berbasis keunggulan lokal&global

PRINSIP DAN PENGEMBANGAN KTSP
• Ilmiah
• Relevan
• Sistematis
• Konsisten
• Memadai
• Aktual dan kotekstual
• Fleksibel
• Menyeluruh

MATERI KULIAH 2 IPS TERPADU

ADAKAH GAGASAN PEMBAHARUAN PENDIDIKAN IPS?
APAKAH DLM PIPS TERJADI INOVASI?
* MISAL: PENDEKATAN INKUIRY DALAM IPS SDH DILAKSANAKAN SEJAK ZAMAN ARISTOTELES ; YG MENERAPKAN ( IEH ) METODE INDUKTIF, EKSPERIMEN & HIPOTESISNYA. + UMPAN BALIK
APAKAH GAGASAN & PERBUATAN SELALU DIKATEGORIKAN INOVASI? APAKAH DGN MERUBAH KEMASAN BERARTI INOVASI?
MISAL: BELAJAR BERPROGRAMA, BELAJAR DGN SISTEM MODUL, SAL - CBSA (PAKEM – CTL), POE, MAJU BERKELANJUTAN, QUANTUM LEARNING, SEKOLAH KOMPREHENSIF, PEMECAHAN MASALAH, PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN, BELAJAR TUNTAS -> KESEMUANYA MENGANDUNG KONSEP TRAD.

APA PROBLEM YANG DIHADAPAI DALAM PEMBAHARUAN PIPS?
o BERHADAPAN DGN “BATU KARANG” KARENA KURANGNYA KEAHLIAN PARA SARJANA PENDIDIKAN, FASILITAS MINIM, MBS LEMAH, BUDAYA BELAJAR MSY INDONESIA IKLIMNYA KURANG KONDUSIF ?
o NUMAN SUMANTRI (1970 - 1992) MELAKU- KAN KONSEP PEMBAHARUAN TTG BATASAN + JATI DIRI PIPS-PKN; PENDEKATAN ANTAR; CROSS; TRANS- DISIPLINER DLM MENYUSUN BAHAN PENDIDIKAN UTK PENDAS; PENDEKAT PEMECAHAN MASALAH & INKUIRI DLL.

KENDALA DI LAPANGAN:
o KEAHLIAN AKADEMIK, FASILITAS PENDIDIKAN, MUTU BUKU PELAJARAN SERTA ADMINISTRASI & MANAJEMEN.
o LULUSAN LPTK = AHLI PENDIDIKAN ATAU AHLI BIDANG STUDI ? NYATANYA LEBIH CONDONG PD AHLI BIDANG STUDI => DP AHLI PENDIDIKAN – HAMPIR TDK TAMPAK DIPRAKTIKKAN TERUTAMA DLM MENERAP KAN TEORI-TEORI PENDIDIKAN => MULAI FILSAFAT PENDIDIKAN S.D. ASESMEN / EVALUASI PROSES & HASIL PENDIDIKAN.
o KURANG BERKEMBANGNYA HUBUNGAN FUNGSIONAL ANTARA MKU, MKDK, MKBS
o KURANGNYA RESPONS SCR PROFRSIONAL & AKADEMIK DR MSY ILMIAH PENDIDIKAN IPS.
o SUB-SUB DISIPLIN ILMU SOSIAL & TEKNIK CERAMAH SANGAT MENGUASAI KITA UTK TETAP MEMPERTAHANKAN SIKAP TRADISIONAL DLM TUGAS SEHARI-HARI SBG STAF PENGAJAR IPS = STAF PENGAJAR DI UNIVERSITAS YG TDK MENGENYAM ILMU-ILMU PENDIDIKAN.
o DLM MENYUSUN BAHAN PENDIDIKAN YG MENGGUNAKAN PENDEKATAN INTER; CROSS DAN TRANS-DISIPLINER AGAR PIPS LEBIH REALISTIK DLM MENGHADAPI KENYATAAN SOSIAL – MATERINYA TEPAT GUNA UTAMANYA BAGI MEREKA YG TDK MELANJUTKAN KE PT
o BAHAN PEMBELAJARAN YG REALIATIK, SELAIN UTK MENCEGAH VERBALISME, JUGA UTK MENGEMBANGKAN BERPIKIR INTEGRATIF (INTEGRATIVE THINKING) DLM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN & KETERAMPILAN MEMECAHKAN MASALAH => SUATU KETERAMPILAN BERPIKIR YG SANGAT DIPERLUKAN BAGI SETIAP WNI.
o BUKU PELAJARAN/PAKET – TDK MENGIKUTI ALUR PENDEKATAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN & PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH => GURU SBG TRANSFORMATOR PENGETAHUAN # DIREKTUR/FASILITATOR PEMBELAJARAN YG KAYA DGN GAYA MENGAJAR & DILANDASI DG TEORI ILMU PENDIDIKAN & ILMU SOSIAL + MASALAH SOSIAL
o SIKAP ADMINISTRATOR PENDIDIKAN => KURANG MEMBERIKAN PERHATIAN PD GAGASAN PEMBAHARUAN – RUTINITAS JALAN = PUAS = MANDEG/GAGAL. RUBAH POLA PIKIR, POLA KERJA, KEBIASAAN HIDUP => PROFESIONAL.
o KEBIJAKAN PEMERINTAH; KELAYAKAN FASILITAS DLL

APA YANG HARUS DILAKUKAN/DIPERBUAT?
► TUANGKAN GAGASANMU LEBIH OPERASIONAL MELALUI RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) DARI 10 MASALAH YANG KITA HADAPI BERSAMA.
► BAGI 10 MASALAH ITU MENJADI TUGAS KELOMPOK AGAR PEMBAHASANNYA LEBIH MENDALAM, MELALUI RENCANA PROGRAM AKSI YANG LEBIH SIMULTAN – BERKELAJUTAN BAGI FAKULTAS; JURUSAN – HMJ – BEM FIS UNESA.

JAWABAN MAHASISWA
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH KE 1:
KEAHLIAN AKADEMIK, FASILITAS PENDIDIKAN, MUTU BUKU PELAJARAN SERTA ADMINISTRASI & MANAJEMEN.
ALTERNATIF:
Adanya tenaga pengajar yg profesional kompeten yg melahirkan lulusan yg kompeten
Bekerjasama dg instansi tt. Utk mengembangan fasilitas-2 penunjang guna mengembangkan pendidikan.
RTL:
Membuat klp studi utk menanggapi kebijakan pemerintah mendiskusikan masalah2 sosial, bedah buku. Sehingga menciptakan mhs yg berwawasan luas.
Membuat kebijakan yg tdk memberatkan mhs utk melunasi SOM shg dpt digunakan utk mengembangkan fasilitas.
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH KE 2 :
LULUSAN LPTK = AHLI PENDIDIKAN ATAU AHLI BIDANG STUDI ? NYATANYA LEBIH CONDONG PD AHLI BIDANG STUDI => DP AHLI PENDIDIKAN – HAMPIR TDK TAMPAK DIPRAKTIKKAN TERUTAMA DLM MENERAP KAN TEORI-TEORI PENDIDIKAN => MULAI FILSAFAT PENDIDIKAN S.D. ASESMEN / EVALUASI PROSES & HASIL PENDIDIKAN.
ALTERNATIF:
Tanggap thd perkemb ipteks
Adanya pembaharuan dlm PBM sesuai dg prinsip perkemb kur.
RTL:
Adanya pelatihan intensif & terpadu
Guru hrs mengikuti perkemb. Zaman dlm PBM
Mempunyai metode pembel. Yg lebih inovatif (Pakem)
Lulusan LPTK diprioritaskan hrs menguasai mat kuliah yg berkaitan dgn ilmu pendidikan.
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH KE 3:
KURANG BERKEMBANGNYA HUBUNGAN FUNGSIONAL ANTARA MKU, MKDK, MKBS
ALTERNATIF:
Ø Pengajaran MKU,MKDK dan MKBS lebih difokuskan pd bidangnya & dilakukan adaptasi utk menyesuaikan dg kur yg ada.
RTL:
Ø Diadakan lokakarya utk pengembangan sehubungan dg ketiga bidang kajian.
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH KE 4
KURANGNYA RESPONS SCR PROFRSIONAL & AKADEMIK DR MSY ILMIAH PENDIDIKAN IPS.
ALTERNATIF:
a. Dlm PIPS lebih dikemb. & diperkenalkan pd msy, akademik PIPS itu perlu & berguna utk meningkatkan pengetahuan.
RTL:
Dlm penyajian materi tdk hanya teori saja, akan tetapi perlu diadakan observasi- shg siswa tdk merasa bosan. Karena selain mendapatkan materi pelajaran siswa juga mendptkn pengalaman.
Dlm mengembangkan PIPS scr profesional guru & siswa diharapkan aktif segala KBM shg menghasilkan siswa yg kritis.
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH KE 5
SUB-SUB DISIPLIN ILMU SOSIAL & TEKNIK CERAMAH SANGAT MENGUASAI KITA UTK TETAP MEMPERTAHANKAN SIKAP TRADISIONAL DLM TUGAS SEHARI-HARI SBG STAF PENGAJAR IPS = STAF PENGAJAR DI UNIVERSITAS YG TDK MENGENYAM ILMU-ILMU PENDIDIKAN.
ALTERNATIF:
Mengadakan pelatihan guru ttg model-2 pembelajaran utk meningkatkan profesionalisme guru.
RTL:
Mewajibkan guru melakukan / menerapkan metode pembelajaran yg lebih bervariasi/menantang siswa berpikir kritis, kreatif yg tentunya sesuai dg topik pembelajaran dlm melaksanakan tugas sehari-hari
Diadakan pengawasan & kontrol diperketat dr pihak sekolah
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH KE 6:
DLM MENYUSUN BAHAN PENDIDIKAN YG MENGGUNAKAN PENDEKATAN INTER; CROSS DAN TRANS-DISIPLINER AGAR PIPS LEBIH REALISTIK DLM MENGHADAPI KENYATAAN SOSIAL – MATERINYA TEPAT GUNA UTAMANYA BAGI MEREKA YG TDK MELANJUTKAN KE PT
ALTERNATIF:
Memberikan pelatihan materi pd peserta didik utk mengasah keterampilan mereka berupa peraltihan menjahit, tata boga, tata busana & pertukangan dll
Memberikan praktik-2 yg lebih banyak selain teori yg diberikan
RTL:
a. Calon pendidik juga harus diberikan pelatihan yg lebih khusus agar dpt memberi manfaat bagi siswa utk dpt menghasilkan karya utk bekal hidup
b. Mengadakan kegiatan ekstra kur – sbg pendukung materi
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH KE7:
BAHAN PEMBELAJARAN YG REALIATIK, SELAIN UTK MENCEGAH VERBALISME, JUGA UTK MENGEMBANGKAN BERPIKIR INTEGRATIF (INTEGRATIVE THINKING) DLM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN & KETERAMPILAN MEMECAHKAN MASALAH => SUATU KETERAMPILAN BERPIKIR YG SANGAT DIPERLUKAN BAGI SETIAP WNI.
ALTERNATIF:
Membuat kajian diskusi
Dpt mengamati & mencari jalan keluar
Bahan pembelajaran tdk hanya teori shg siswa dpt integratif thingking
Guru lebih kreatif & inovatif dlm mengadop pembelajaran utk mencegah verbalisme & kejenuhan dlm PBM
RTL:
Perserta didik terjun lgs ke lap. Mengamati realitas sosial yg terjadi
Mengajak peserta didik mencari-mengamati mencari solusi masalah yg sdg berkembang & tdk jauh dari PIPS
Peserta didik dpt menyatakan pendapatnya tdk berdasarkan teori saja, shg hasil pemikiran siswa dpt dijadikan acuan suatu pemikiran yg baru.
Membuat media-2 pembel yg lebih menarik dlm memotivasi siswa utk lebih giat belajar.
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH KE8:
BUKU PELAJARAN/PAKET – TDK MENGIKUTI ALUR PENDEKATAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN & PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH => GURU SBG TRANSFORMATOR PENGETAHUAN # DIREKTUR/FASILITATOR PEMBELAJARAN YG KAYA DGN GAYA MENGAJAR & DILANDASI DG TEORI ILMU PENDIDIKAN & ILMU SOSIAL + MASALAH SOSIAL
ALTERNATIF:
Buku hrs berorientasi pd keilmuan
Guru tdk hrs terpaku pd buku – mengembangkan sumber belajar lain.
Penerbit hrs dpt menyeleksi karya-2 yg akan diterbitkan
RTL:
Mengadakan bedah buku
Mengadakan pelatihan guru
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH KE9:
SIKAP ADMINISTRATOR PENDIDIKAN => KURANG MEMBERIKAN PERHATIAN PD GAGASAN PEMBAHARUAN – RUTINITAS JALAN = PUAS = MANDEG/GAGAL. RUBAH POLA PIKIR, POLA KERJA, KEBIASAAN HIDUP => PROFESIONAL.
ALTERNATIF:
Memberikan pelatihan guru sesuai dg mapelnya
Memberikan pelayanan yg relevan sesuai bidangnya
Menempatkan karyawan sekolah sesusai tugasnya
Meningkatkan kesejahteraan guru
RTL:
Setiap 1 sm dilakukan monitoring 2 kali
Setiap guru mapel membuat silabus, RPP, dan evaluasi guna mencapai pembelajaran yg efektif
Pihak sekolah memberikan tunjangan yg sesuai.
Setiap guru mapel diberikan pelatihan khusus oleh dinas pendidikan
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH KE10:
10.KEBIJAKAN PEMERINTAH; KELAYAKAN FASILITAS DLL
ALTERNATIF:
Dosen & mhs saling berperan aktif dlm proses pelaksanaan pendidikan
Antara elite birokrasi & mhs hrs proaktif & tanggap dlm merealisasikan APBN/APBD
Birokrasi hrs transparan mengenai keuangan
RTL:
Membuat klp diskusi utk menanggapi kebijakan pememrintah ttg fasiliotas pendidikan
Bekerjasama dg kampus lain utk meningkatkan fasilitas pendidikan
Birokrasi membuat kebijakan yg tdk memberatkan mhs.

MATERI KULIAH 1 IPS TERPADU

n APA YANG KALIAN KETAHUI TENTANG PENGERTIAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL?

n APA YANG KALIAN KETAHUI TENTANG ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

(KERJAKAN INDIVIDUAL – KELOMPOK)

n PENDIDIKAN IPS: PENYEDERHANAAN DISIPLIN ILMU-ILMU SOSIAL, FILSAFAT, IDEOLOGI NEGARA DAN DISIPLIN ILMU LAINNYA SERTA MASALAH-MASALAH SOSIAL TERKAIT YANG DIORGANISASIKAN DAN DISAJIKAN SECARA ILMIAH DAN PSIKOLOGIS UNTUK TUJUAN PENDIDIKAN PADA TINGKAT PENDIDIKAN DASAR.
n ILMU PENGETAHUAN SOSIAL: SEPERANGKAT FAKTA, PERISTIWA, KONSEP, DAN GENERALISASI YANG BERKAITAN DENGAN PERILAKU MANUSIA UNTUK MEMBANGUN DIRINYA, MASYARAKATNYA, BANGSANYA, DAN LINGKUNGANNYA BERDASARKAN PADA PENGALAMAN MASA LALU YANG DAPAT DIMAKNAI UNTUK MASA KINI DAN DIANTISIPASI UNTUK MASA YANG AKAN DATANG.

n APA FUNGSI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
n APA TUJUAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
n RUANG LINGKUP PENDIDIKAN IPS
n (KERJAKAN SECARA INDIVIDUAL KEMUDIAN DISKUSIKAN DALAM KELOMPOK)
n PRESENTASIKAN – DISKUSI KELAS

FUNGSI PENDIDIKAN IPS: MENGEMBANGKAN PENGETAHUAN, NILAI, SIKAP DAN KETERAMPILAN SOSIAL SERTA KEWARGANEGARAAN PESERTA DIDIK AGAR DAPAT DIREFLEKSIKAN DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT, BANGSA DAN NEGARA MAUPUN PERGAULAN DUNIA.

TUJUAN PENDIDIKAN IPS:
1. MENGEMBANGKAN PENGETAHUAN DASAR KESOSIOLOGIAN, KEGEO-GRAFIAN, KEEKONOMIAN, KESEJARAHAN, DAN KEWARGANEGARAAN.
2. MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR, INKUIRI, PEMECAHAN MASALAH DAN KETERAMPILAN SOSIAL.
3. MEMBANGUN KOMITMEN DAN KESADARAN TERHADAP NILAI-NILAI KEMANUSIAAN

l MENGAPA ADA KESAN MAPEL IPS SEBAGAI MAPEL YANG GAMPANG, HAFALAN YANG MEMBOSANKAN?

l APA SAJA PENYEBABNYA & BAGAIMANA CARA MEMPERBAIKINYA

(TUANGKAN PENDAPAT KALIAN & DISKUSIKAN DALAM KELOMPOK – DISKUSI KELAS)

TEMUAN-TEMUAN TENTANG PENDIDIKAN IPS DI SEKOLAH:
u BAIK KURIKULUM, PROSES PEMBELAJARAN, KEADAAN BUKU PELAJARAN KURANG MENANTANG SISWA BERPIKIR KRITIS DAN ANALITIS.
u SIKAP DAN KETERAMPILAN SISWA TIDAK DIGARAP SECARA SEIMBANG => OLEH SISWA DIANGGAP SEBAGAI MATA PELAJARAN YANG LUNAK DAN GAMPANG, HAFALAN YANG MEMBOSANKAN, BISA DIPELAJARI DENGAN SISTEM KEBUT SEMALAM (SKS).
u PENDEKATAN EKSPOSITORI SANGAT MENGUASAI KESELURUHAN PROSES PEMBELAJARAN. KALAUPUN ADA DISKUSI NAMUN TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN PROSEDUR BERPIKIR ILMUWAN SOSIAL.
u HIRARKI BELAJAR HAMPIR TIDAK DITEMUI BAIK DALAM PENYUSUNAN SATUAN PELAJARAN, PROSES BELAJAR, KONSTRUKSI TES MAUPUN DALAM BUKU PELAJARAN.
u MEKANISME STRUKTUR DAN IDE FUNDAMENTAL DARI MASING-MASING DISIPLIN ILMU TIDAK TAMPAK, BAIK DALAM KURIKULUM, PROSES PEMBELAJARAN, MAUPUN DALAM BUKU PELAJARAN.
u TINGKAT PENGETAHUAN SEBAGIAN BESAR SISWA BERADA DALAM KLP PERINGKAT 1 (FAKTA-PERISTIWA) DAN PERINGKAT 2 (KONSEP), SEDANG PERINGKAT 3 (GENERALISASI) HAMPIR TIDAK DIGUNAKAN BAIK DALAM MENYUSUN KURIKULUM, PROSES PEMBELAJARAN, ASESMEN – EVALUASI MAUPUN BUKU PELAJARAN.
u PENYEBARAN KAWASAN TUJUAN PEMBELAJARAN TIDAK DIMUNGKINKAN SISWA BELAJAR AKTIF,KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN. APALAGI MENGALAMI PROSES PENGKAJIAN TINGKAT KEBENARAN SUATU GENERALISASI, SUATU PENGALAMAN YANG SANGAT DIPERLUKAN UNTUK MEMBIASAKAN DALAM PROSES BERPIKIR ILMU SOSIAL MAUPUN BERPIKIR, BERSIKAP DAN BERTINDAK SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT YANG BAIK.
u PROSES PEMBELAJARAN DI PENDIDIKAN DASAR & MENENGAH KURANG MEMBERI KONSTRIBUSI THD STUDI PERMULAAN DI PT & KURANG MEMBERI MANFAAT BAGI KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA & BERNEGARA.

RUANG LINGKUP PENDIDIKAN IPS:
¢ SISTEM SOSIAL BUDAYA: INDIVIDU; KEL;MSY; SOSIOLOGI SBG ILMU & METODE; INTERAKSI SOSIAL; SOSIALISASI; STRUKTUR SOSIAL; KEBUDAYAAN; PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA.
¢ MANUSIA, TEMPAT DAN LINGKUNGAN: SISTEM INFORMASI GEOGRAFI; INTERAKSI GEJALA FISIK & SOSIAL; STRUKTUR INTERNAL SUATU TEMPAT/WILAYAH; INTERAKSI KERUANGAN; PERSEPSI LINGKUNGAN & KEWILAYAHAN.
¢ PERILAKU EKONOMI DAN KESEJAHTERAAN: BEREKONOMI; KETERGANTUNGAN; SPESIALISASI DAN PEMBAGIAN KERJA; PERKOPERASIAN; KEWIRAUSAHAAN; PENGELOLAAN KEUANGAN PERUSAHAAN.
¢ WAKTU, BERKELANJUTAN DAN PERUBAHAN: DASAR-DASAR ILMU SEJARAH; FAKTA, PERISTIWA DAN PROSES
¢ SISTEM BERBANGSA DAN BERNEGARA: PERSATUAN BANGSA; NILAI & NORMA SOSIAL; HAM; KEBUTUHAN HIDUP; KEKUASAAN & PARPOL; MASYARAKAT DEMOKRATIS; PANCASILA DAN KONSTITUSI NEGARA; GLOBALISASI.

ASPEK-ASPEK DALAM PENDIDIKAN IPS:
n BATASAN, JATI DIRI DAN BATANG TUBUH PENDIDIKAN IPS MASIH SANGAT TERBATAS: MASIH TERJADI PERDEBATAN ISTILAH (SOCIAL STUDIES, SOCIAL EDUCATION; CITIZENSHIP EDUCATION & SOCIAL SCIENCE EDUCATION).

n SALAH SATU CIRI UTAMA DARI JATI DIRI PIPS; KERJASAMA DISIPLIN ILMU PENDIDIKAN DENGAN DISIPLIN ILMU-ILMU SOSIAL UTK TUJUAN PENDIDIKAN, YAITU ADANYA SEPERANGKAT KEMAMPUAN MEMILIH/ MENYEDERHANAKAN BAHAN PENDIDIKAN DARI DISIPLIN ILMU-ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA UTK TUJUAN PENDIDIKAN; MENGORGANISIR BAHAN PENDIDIKAN SECARA ILMIAH DAN PSIKOLOGIS UTK TUJUAN PENDIDIKAN; MENYAJIKAN (METODE) PENDIDIKAN SCR ILMIAH DAN PSIKOLOGIS UTK TUJUAN PENDIDIKAN; MENILAI HASIL BELAJAR PENDIDIKAN IPS.

BAGAIMANA MEMANTAPKAN JATIDIRI PENDIDIKAN IPS:
¢ STAF PENGAJAR MKBS MEMPERHATIKAN PERTIMBANGAN PSIKOLOGIS & SESEKALI MENGORIENTASIKAN KULIAHNYA PADA TUJUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.

¢ STAF PENGANJAR MKBS HENDAKNYA MEMPERHATIKAN PERKEMBANGAN ILMU-ILMU SOSIAL DI UNIVERSITAS – KERJASAMA => PEMAHAMAN SCR BULAT STRUKTUR DISIPLIN ILMU SERTA MENGIKUTI DINAMIKA PERUBAHAN SOSIAL YG BEGITU CEPAT.
BAGAIMANA MEMANTAPKAN DISIPLIN ILMU/BATANG TUBUH PENDIDIKAN IPS:
1. ADANYA MSY ILMIAH YG MENYEBUT DIRINYA AHLI DLM SUATU BIDANG (PENDIDIKAN IPS)
2. ADANYA POLA BERPIKIR, BERBICARA & POLA PENULISAN YG DIIKUTI PARA AHLI TSB YG TERDIRI ATAS FAKTA, KONSEP, GENERALISASI DAN TEORI.
3. ADANYA METODE PENDEKATAN THD PENGETAHUAN, YAITU PROSES DIMANA PARA AHLI MEMPEROLEH, MENGORGNISASIKAN DAN MENGGUNAKAN PENGETAHUAN ITU.
4. ADANYA KEGIATAN MENGEMBANGKAN “STRUCTURE” LEWAT “CONSEPTUAL STRUCTURE” MAUPUN “SYNTACTICAL STRUCTURE”
5. ADANYA WARISAN KEPUSTAKAAN, HASIL PENELITIAN, PENULISAN ILMIAH MENGENAI PENDIDIKAN IPS
6. ADANYA ISTILAH DAN SIMBOL, SERTA BAHASA OPERASIONAL YANG DIGUNAKAN OLEH PARA AHLI
7. ADANYA TUJUAN YG INGIN DICAPAI
8. ADANYA DIMENSI KETERKAITAN DENGAN KEHIDUPAN DUNIA.

APA SUMBANGAN PENDIDIKAN IPS DALAM MENINGKATKAN SDM:
MENINGKATNYA KEPEDULIAN YANG TINGGI TERHADAP CITA-CITA LUHUR BANGSA
MEMILIKI KEPTEMAPILAN MEMECAHKAN MASALAH SOSIAL SECARA TEPAT DAN BERTANGGUNG JAWAB
MAMPU MENYESUAIKAN DIRI TERHADAP TUNTUTAN BERBAGAI PEKERJAAN.
MENSENAFASKAN KEIMANAN KETAQWAAN DAN KEBUDAYAAN.
MENJADIKAN “DIALOG INTERAKTIF” SEBAGAI PRAKTIK KOMUNIKASI (BELAJAR) IPS
KELAS SEBAGAI LABORATORIUM DEMOKRASI PANCASILA
SEBAGAI PERSIAPAN UTK MENYONGSONG BUDAYA “DIALOG KREATIF” MASA KINI DAN MENDATANG => “DEBAT KONSTRUKTIF”

Monday, March 26, 2007

SKENARIO MODELING IPS TERPADU

Kegiatan 1 (10”)


Peserta dibagi dalam kelompok 4 – 5 orang

Setiap kelompok mendapat beberapa bahan bacaan, gambar yang berbeda tentang lumpur Lapindo.

Setiap peserta membaca semua berita dan mengamati gambar-gambar dan membuat catatan seperlunya

Kelompok mendiskusikan dan merangkum hasil catatan dan observasi mereka.

Kegiatan 2 (30”)

Setiap dua kelompok peserta mendapatkan tugas yang sama, tetapi berbeda dengan tugas kelompok lain sbb.:

Pasangan 1:

  • Apa sebenarnya yang dilakukan oleh PT Lapindo sehingga terjadi semburan lumpur panas ? Bagaimana pendapat kelompok tentang hal ini?
  • Buatlah garis waktu untuk menggambarkan kronologis peristiwa.
  • Apa saja yang akan terjadi 2 – 3 tahun yang akan datang kalau semburan lumpur tidak bisa diatasi lagi?

Pasangan 2:

  • Buatlah peta mengenai daerah yang tertimpa bencana
  • Apa saja dampak (kerusakan, kerugian) yang ditimbulkan semburan lumpur panas Lapindo?

Pasangan 3:

  • Apa saja alternatif pemecahan masalah yang diajukan Lapindo/Pemerintah
  • Apa kendala masing-masing alternatif?
  • Bagaimana mengatasi kendala-kendala tersebut?

Kegiatan 3 (30”)

Bermain peran yang tertimpa banjir lumpur yang sudah tidak layak huni lagi. Pemerintah memutuskan untuk merelokasi semua penduduk. Semua penduduk mengadakan rapat desa untuk membahas rencana pemerintah tersebut. Sebagian setuju dan sebagian menolak. Masing-masing mempunyai alasan yang masuk akal. Rapat dipimpin oleh Bupati, dihadiri oleh wakil Lapindo, Muspida, Muspika, Kepala Desa, Nara Sumber (ahli pengeboran minyak/gas), ulama, dan tokoh masyarakat lain.

Tugas kelompok 1

4 – 5 orang sebagai wakil Lapindo mendiskusikan apa saja yang dapat dilakukan Lapindo untuk membantu pemerintah melaksanakan relokasi penduduk. Kelompok memilih salah seorang menjadi ketua / juru bicara Lapindo (waktu persiapan 5”).

Tugas kelompok 2

4 – 5 orang berperan sebagai pihak pemerintah membahas rencana dan persiapan yang sudah dilakukan pemerintah untuk melaksanakan relokasi. Salah seorang menjadi Bupati, yang lain menjadi Kepala Desa, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Pertanian, dan Muspida (waktu persiapan 5”)

Tugas kelompok lain:

Berperan sebagai penduduk desa yang terdiri dari komponen petani, petani tambak, pedagang kecil, buruh, orang tua (uzur), ibu-ibu , anak sekolah, pegawai, guru.

Sebagian setuju dan sebagian menolak rencana tersebut dengan alasan masing-masing (waktu persiapan 5”)

Kegiatan 4 (20”)

Refleksi (10”)

Peserta menuliskan refleksi terhadap modeling

Diskusi mengenai hasil modeling (10”)

  • Apa saja perbedaannya dengan pembelajaran yang biasa dialami peserta (cara tradisional/konvensional).

(Peran guru, sumber belajar, tugas siswa, suasana kelas, kegiatan siswa, keaktifan siswa dll.- Lembar Observasi)

  • Kompetensi Dasar apa saja yang dikembangkan dalam kegiatan modeling ?
  • Keterampilan IPS apa saja yang dikembangkan?
  • Keterampilan Informasi apa saja yang dikembangkan?

Rencana Tindak Lanjut Pembelajaran IPS (tugas terstruktur)

Kampanye pemilihan Bupati/ menulis artikel: Kalau saya menjadi Bupati Sidoarjo....

Bemain peran

Tugas kelompok 1

4-5 orang akan berperan sebagai wakil Lapindo. Salah seorang dipilih menjadi ketua tim Lapindo, satu orang menjadi staf ahli yang bertugas menangani lumpur. Ketua tim menjelaskan pada para penduduk bahwa meskipun Lapindo sudah berusaha keras, musibah yang terjadi tidak dapat dihindari lagi.

Jelaskan secara rinci dan bersiap menghadapi pertanyaan-pertanyaan kontraversi.

Bermain Peran

Tugas kelompok 2

4 – 5 orang akan berperan sebagai kelompok Pemda (Bupati, Ketua DPRD, Muspida lainnya) Pemerintah Kab. Sidoarjo yang terkena banjir lumpur. Tentukan siapa yang berperan untuk masing-masing pejabat. Rapat akan dipimpin oleh Bupati didampingin Muspida lainnya.

Tugas kelompok adalah untuk meyakinkan penduduk mengenai perlunya relokasi karena desa-desa mereka yang tergenang lumpur sudah dinyatakan tidak layak huni lagi (jelaskan mengapa).

Diskusikan alternatif relokasi dan jaminan sosial, ekonomi apa saja yang akan diberikan kepada penduduk yang bersedia direlokasi.

MODELING IPS 2

TUGAS PERORANGAN (10”)

  1. Bacalah wacana “ KISAH SUARSIH”
  2. Masing-masing peserta membuat 5 (lima) pertanyaan yang bermutu berdasarkan bacaan tersebut

TUGAS KELOMPOK 1 (15”)

  1. Pilihlah dan tuliskan 5 (lima) pertanyaan yang paling bagus/bermutu diseleksi dari hasil kerja perorangan
  2. Bagaimana tanggapan kelompok Anda terhadap sikap Bu Tati terhadap Bu Suarsih
  3. Andai Anda menjadi Bu Suarsih apa rencana / langkah yang harus ditempuh.

TUGAS KELOMPOK 2

  1. Pilihlah 5 (lima) pertanyaan yang paling bagus/bermutu diseleksi dari hasil kerja perorangan
  2. Dapatkah Bu Tati pemilik rumah baru, mengusir Bu Suarsih sebagai penyewa ?
  3. Upaya hukum apa yang dapat dilakukan Bu Suarsih?

TUGAS KELOMPOK 3

1. Pilihlah 5 (lima) pertanyaan yang paling bagus/bermutu diseleksi dari hasil kerja perorangan

2. Bagaimana cara Bu Tati mengatasi permasalahan tersebut?

3. Andai Anda menjadi Bu Tati apa langkah yang terbaik yang harus ditempuh agar Bu Suarsih bersedia meninggalkan rumah sewanya?

Refleksi (10”)

Peserta menuliskan refleksi terhadap modeling

DIKUSI KELAS (20”)

  • Apa saja perbedaannya dengan pembelajaran yang biasa dialami peserta (cara tradisional/konvensional).

(Peran guru, sumber belajar, tugas siswa, suasana kelas, kegiatan siswa, keaktifan siswa dll.- Lembar Observasi)

  • Kompetensi Dasar apa saja yang dikembangkan dalam kegiatan modeling ?
  • Keterampilan IPS apa saja yang dikembangkan?
  • Keterampilan Informasi apa saja yang dikembangkan?

PEMAJANGAN HASIL KARYA KELOMPOK & KUNJUNG KARYA (10”)

Kritisi dan beri catatan di bawah hasil karya kelompok yang dikunjungi

RANGKUMAN & PENUTUP (15”)

Merangkai induksi hasil temuan dari masing-masing kelompok ( fakta -> konsep -> prinsip -> prosedur -> generalisasi -> teori )

Rencana Tindak Lanjut Pembelajaran (Tugas terstruktur atau Projek)

Menulis artikel:

Ø Kepedulian terhadap kehidupan orang kecil

Ø Kalau saya menjadi Pengusaha Kontrakan Rumah.

Melakukan penelitian sederhana:

Ø Pemberdayaan Masyarakat Miskin di Kota

Ø Analisis Kebijakan Pemerintah Daerah Terhadap Masyarakat Miskin di Kota

Ø Peran serta LSM, DUDI dalam memberdayakan Masyarakat Miskin

POKOK MATERI : PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

TUGAS PERORANGAN (10”)

  1. Bacalah wacana “ Mendulang Batu Bara, Menuai Bencana”
  2. Masing-masing peserta membuat 5 (lima) pertanyaan yang bermutu berdasarkan bacaan tersebut

TUGAS KELOMPOK 1 (15”)

  1. Pilihlah dan tuliskan 5 (lima) pertanyaan yang paling bagus/bermutu diseleksi dari hasil kerja perorangan
  2. Buatlah surat yang ditujukan kepada Gubernur dan Menteri Lingkungan Hidup berdasarkan pertanyaan terpilih
  3. Buatlah poster mengenai isu kerusakan lingkungan

TUGAS KELOMPOK 2

  1. Pilihlah 5 (lima) pertanyaan yang paling bagus/bermutu diseleksi dari hasil kerja perorangan
  2. Mengapa hal tersebut dapat terjadi ?
  3. Bandingkan keuntungan dan kerugian yang ditimbulkan (dalam tabel)

TUGAS KELOMPOK 3

1. Pilihlah 5 (lima) pertanyaan yang paling bagus/bermutu diseleksi dari hasil kerja perorangan

2. Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut?

3. Buatlah press release (jawaban/sanggahan) untuk membantah tuduhan perusakan lingkungan.

Refleksi (10”)

Peserta menuliskan refleksi terhadap modeling

DIKUSI KELAS (20”)

  • Apa saja perbedaannya dengan pembelajaran yang biasa dialami peserta (cara tradisional/konvensional).

(Peran guru, sumber belajar, tugas siswa, suasana kelas, kegiatan siswa, keaktifan siswa dll.- Lembar Observasi)

  • Kompetensi Dasar apa saja yang dikembangkan dalam kegiatan modeling ?
  • Keterampilan IPS apa saja yang dikembangkan?
  • Keterampilan Informasi apa saja yang dikembangkan?

PEMAJANGAN HASIL KARYA KELOMPOK & KUNJUNG KARYA (10”)

Kritisi dan beri catatan di bawah hasil karya kelompok yang dikunjungi

RANGKUMAN & PENUTUP (15”)

Merangkai induksi hasil temuan dari masing-masing kelompok ( fakta -> konsep -> prinsip -> prosedur -> generalisasi -> teori )

Rencana Tindak Lanjut Pembelajaran (Tugas terstruktur atau Projek)

Menulis artikel:

Ø Kalau saya menjadi Menteri Lingkungan Hidup

Ø Kalau saya menjadi Pengusaha Pertambangan & Energi dll.

Melakukan penelitian sederhana:

Ø Pengembangan Teknologi Industri yang ramah lingkungan

Ø Analisis Dampak Industri ....... terhadap kelestarian lingkungan & sosial ekonomi msy

Ø Peran serta masyarakat dalam melestarikan lingkungan dll.

Thursday, March 22, 2007

EFEKTIFKAH PEMBELAJARAN TERINTEGRASI ?

Pengalaman menarik saat berinteraksi dengan guru teman anak saya di kelas 5 di salah satu SD swasta Surabaya yang tanggap dan kreatif mempertanyakan apakah boleh mengintegrasikan beberapa materi pokok dalam sebuah tema atau proyek? Saya jawab mengapa tidak, kalau itu Ibu anggap itu lebih efektif? Saya tanya lebih lanjut: pokok materi apa saja yang ingin Ibu integrasikan dan mengapa harus diintegrasikan? Belau menjawab, beberapa pokok materi yang saya anggap “kering dan membosankan”.
Apa misalnya, tanya saya. Itu lho Pa, materi tentang peta, kenampakan alam dan buatan, iklim, kalau disampaikan begitu saja siswa hanya menghafal letak negara di peta, perubahan iklim di berbagai negara, kekayaan flora dan fauna. Bagaimana kalau saya integrasikan dengan ekonomi, sosial budaya dan politik? Saya jawab mengapa tidak, asal tema/proyek itu terkait.
Lebih lanjut saya tanya, kira-kira apa temanya? Dia jawab, bagaimana kalau ”Paket Wisata”? bagus,,jawab saya. Caranya? Ya siswa diminta mencari brosur/informasi ke biro-biro perjalanan internasional. Mereka bisa belajar berbagai maskapai penerbangan domentik maupun internasional, harga tiketnya, bagaimana pelayanannya.
Selain itu, siswa akan belajar pula mata uang, sistem pemerintahan, sistem transportasi, kebudayaan, mengenal tempat-tempat wisata, tradisi masyarakat negara yang akan dikunjungi, sekaligus iklimnya, sejarahnya. Pokoknya semua hal yang berhubungan dengan rencana paket wisata.
Saya berpikir sejenak, apa tidak terlalu sulit siswa memperoleh informasi sebanyak itu? Saya rasa tidak, sekolah kami memiliki referensi yang cukup tentang berbagai negara di dunia. Hanya yang sulit kantor imigrasi tidak menyediakan brosur-brosur bagaimana caranya mengurus paspor, visa untuk kunjungan ke berbagai negara.
Mereka sudah kelas V, kami membiasakan siswa untuk mandiri dan mereka mengerti ke mana harus mencari dan menemukan informasi yang mereka butuhkan. Bisa melalui buku, majalah, surat kabar, video, brosur, pameran kebudayaan dan pariwisata di konsulat yang ada di Surabaya. Bahkan mereka sudah terbiasa menggunakan internet, ensiklopedia.
”Luar biasa”, kalau gagasan ibu bisa diwujudkan, kata saya.
Kira-kira butuh berapa lama ibu menyelesaikan tema/proyek itu, dan bagaimana cara pembelajarannya? tanya saya. Kalau pembelajaran dilakukan secara parsial seharusnya 16 jam, dengan model tematik/proyek kira-kira hanya 8 jam saja. Caranya menggunakan pendekatan kooperatif learning karena mereka sudah terbiasa belajar bekerjasama, orang tua siswa banyak membantu mencari informasi yang dibutuhkan oleh anaknya. Pengalaman saya selama ini membuktikan anak-anak belajar dengan penuh antusias, menikmati cara belajar seperti ini, cepat dan tingkat pemahaman mereka sangat tinggi.
Kalau demikian, ibu telah memberi ”kehidupan” yang menantang pada materi ajar yang dirasakan membosankan. Hanya patut diingat, jangan hanya memberi pembelajaran kulitnya, ajak mereka merumuskan gagasan untuk mengembangkan alternatif paket wisata mana yang paling efektif, efisien dan bisa menikmati obyek wisata dengan nyaman.
Iya pa, mereka sudah terbiasa mengekspresikan hasil wawancara, hasil pengamatan, bahkan menganalisis berbagai data penduduk untuk memahami tingkat pertumbuhannya, jenis kelaminnya, jenis pekerjaannya, PUS, jumlah tenaga produktif dll. Kalau begitu ibu Ciaamik ya..?
Kesan saya, ibu guru ini paham betul bahwa kalau mengajar muridnya dengan cara memecah materi menjadi elemen-elemen yang berdiri sendiri, justru menghambat dan membingungkan siswa. Ibu guru ini sudah terbiasa menghubungkan informasi yang satu dengan informasi lainnya, sehingga siswa bisa melihat makna dan relevansi dari pengetahuan yang dipelajarinya. Nampaknya ibu guru itu paham betul, bahwa kerja otak kitapun dalam menyerap informasi harus utuh, tidak terpisah-pisah.
Maka saran yang saya berikan, biasakan ibu membedah kurikulum antara mata pelajaran pada kelas tertentu dan hubungkan dengan hasil bedah kurikulum kelas di atasnya. Dengan demikian, ibu terbiasa melihat keseluruhan materi sebelum ibu belajarkan agar tidak tumpang tindih antara materi satu dengan lainnya.
Saya salut dengan kreativitasnya, dan ibu itu patut diacungi jempol tangan dan kaki, karena telah mampu membelajarkan pengetahuan sosial lebih menarik, cepat dengan menggunakan tema yang menghubungkan dunia abstrak dengan kehidupan nyata. Selamat berkreasi lainnya. (AR).
CARA YANG EFEKTIF
UNTUK MEMBERANTAS KORUPSI
Oleh : Arifin Rahman

Atmosfer korupsi yang masih kuat bercokol di semua urat nadi negeri ini membuat pemberantasan korupsi bak potret buram yang sulit diterawang. Yang diperlukan saat ini adalah membuat potret baru dengan wajah yang jelas dan garis-garis yang tegas.
Tindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini, yang mulai tidak pandang bulu dalam menangani kasus korupsi, membersitkan harapan yang hilang dari memori publik.
Gambaran buram tentang pemberantasan korupsi selama ini terungkap dari opini responden jajag pendapat Kompas, 13-14 April 2005. Dapat dikatakan, penalaran publik sudah sampai pada tahap frustrasi terhadap berlangsungnya korupsi di seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Hampir ¾ responden (72%) menganggap saat ini tidak ada satu pun lembaga di Indonesia yang bebas dari tindak pidana korupsi. Jangankan membaik, korupsi justru dinilai kian parah. Seluruh kelembagaan aparat penyelenggara negara dari pusat hingga daerah terpencil tak lepas dari budaya korupsi.
Mulai dari korupsi kecil-kecilan seperti memberi uang ”pelicin” kepada aparat hingga melakukan mark up (penggelembungan) pada anggaran negara, mudah ditemukan dalam pemberitaan media maupun praktik sehari-hari. TII umumkan hasil
indeks korupsi, bahwa wajah peradilan masih sarat dengan praktik suap. Seratus persen (100%) praktik suap yang terjadi di peradilan, inisiatifnya justru datang dari pihak aparat penegak hukum. Pihak yang berperkara terpaksa memberikan uang suap akibat adanya permintaan dari pihak yang menangani perkara.
Penilaian paling negatif masih diarahkan publik pada tubuh birokrasi kelembagaan negara. Dari tingkat menteri hingga pejabat kelurahan belum lepas dari tudingan perilaku korup. Lembaga legislatif yang tidak lain merupakan wakil rakyat juga dipandang sebagai lembaga yang menghawatirkan perilakunya. Hampir seluruh responden (93%) menganggap lembaga ini tidak bebas dari sepak terjang oknum-oknum yang berperilaku korup. Sifat anggota legislatif yang relatif kebal hukum dan tidak transparan dianggap memperparah korupsi di tubuh lembaga lembaga itu. Opini publik seperti ini sebenarnya terbangun dari banyaknya kasus korupsi yang mencuat di DPRD berbagai daerah, yang memberikan gambaran betapa rentannya kekuasaan politik dipergunakan untuk korupsi.
Penilaian tak jauh berbeda dialamatkan terhadap birokrasi departemen-departemen pemerintah yang dianggap masih bermain-main dengan kultur lama yang cenderung korup. Permainan anggaran, prosedur berbelit-elit demi pungli dan tindakan korup lainnya masih dianggap belum hilang dari birokrasi departemen. Tak terkecuali lembaga pemerintah yang bergerak dalam keagamaan sebagai institusi yang memperjuangkan nilai-nilai moral pun hingga kini, oleh ¾ responden dianggap belum bebas dengan tindak pidana korupsi. Bahkan, tak ketinggalan pula lembaga-lembaga penegak hukum seperti lembaga kehakiman, kejaksaan, maupun kepolisian, masih sama saja keadaannya jika dikaitkan dengan perilaku korup.
Dalam jajak pendapat sebelumnya (6 Desember 2004), terekam opini 73% responden yang menilai kondisi korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) saat ini bukannya berkurang, tetapi justru kian marak dan diberbagai lapisan. Dalam pandangan responden, akar nepotisme yang kuat dan kondisi ekonomi yang buruk dalam masyarakat Indonesia dituding turut pula berperan memelihara korupsi. Moralitas dan budaya manusia Indonesia yang santun kerap tak berjalan sebagai akibat kendala ekonomi. Pendeknya, tali-temali korupsi dengan orang Indonesia sampai-sampai membuat responden meyakini KKN tak mungkin hilang di bumi pertiwi ini.
Peradilan bersama kepolisian dan militer menempati posisi yang tertinggi sebagai instansi yang paling sering terjadi praktik suap. Hasil survey Transparency International Indonesia (TII) untuk menghasilkan indeks Persepsi Korupsi Indonesia tahun 2006. survey yang dilakukan terhadap 1.760 pelaku bisnis yang tersebar di 32 kota di Indonesia. Beberapa pengusaha mengaku selalu dimintai uang pelicin dalam berinteraksi dengan institusi publik. Beberapa diantaranya memberikan uang pelicin. Dari 20 instansi yang diamati, yang menempati peringkat tertinggi terjadi prakktik suap adalah peradilan, polisi dan tentara.
Responden mempersepsikan ketiga instansi itu sarat dengan praktik suap. Sebanyak 51% mempersepsikan peradilan sarat dengan suap, sebanyak 55 % responden mempersepsikan polisi sarat dengan suap, dan 53% mempersepsikan instansi militer sarat dengan suap. Namun inisiatif suap di kepolisian & militer berasal dari kedua belah pihak, yakni aparat dan pengusaha.
Langkah terbaru pemberantasan korupsi yang dilancarkan KPK dengan menangkap Mulyana W Kusumah atas dugaan menyuap petugas BPK menjadi momentum baru dalam pemberantasan korupsi. Peristiwa yang menyentak perhatian publik itu benar-benar mengagetkan. Betapa tidak, Mulyana yang merupakan pejabat negara anggota KPU, yang dikenal sebagai sosok yang dinilai telah banyak berjasa dalam dunia pembelaan hukum, ternyata ditangkap kerena dugaan korupsi. Mulyana sendiri menganggap peristiwa yang menimpa dirinya adalah sebagai pemerasan yang berakhir dengan jebakan.
Jelas tindakan KPK itu bagaikan pedang bermata dua, menyakitkan sekaligus memberikan harapan. Pada satu sisi, dengan pedangnya, KPK telah menguak semakin dalam tabir korupsi di negeri ini. Pendekar hukum yang pernah mengetuai LBH justru mendekam di tahanan. Publik kian beroleh pembenaran bahwa korupsi benar-benar masuk ke dalam berbagai lini struktur negeri ini, termasuk para pembela panji-panji i moral yang dipercaya.
Namun di sisi lain, langkah KPK itu sekaligus membawa berkah bagi KPK. Apresiasi terhadap lembaga ini naik. Publik mulai melihat titik cerah dalam pemberantasan korupsi. Berbeda dengan penanganan berbagai peristiwa korupsi yang kerap tidak digubris masyarakat karena dipandang tak sungguh-sungguh, kali ini upaya KPK beroleh penghargaan dari 36% responden yang menilainya sebagai upaya sungguh-sungguh yang terpuji.
Gerak KPK yang tidak banyak diendus media massa kini bagaikan magnet. Lebih jauh, publik pun mengharapkan gebrakan-gebrakan baru KPK dalam meringkus para pejabat korup yang selama ini paling banter hanya bisa mereka kutuk dalam hati
Namun, kondisi penegakan hukum Indonesia yang kerap kali ”manis di bibir” tak pelak membuat 40% responden lainnya menganggap KPK masih sekadar memberikan lips service untuk menyenangkan publik. Separuh lebih responden bahkan khawatir bahwa penangkapan itu tidak akan berujung dengan tuntas dan memuaskan. Dalam ingatan publik, kasus-kasus besar yang melibatkan pejabat negara senantiasa tidak mudah diselesaikan. Andaipun diproses, kambing hitam akan dimunculkan agar aktor-aktor dan otak intelektual pelaku korupsi bisa terus bersembunyi dari jerat hukum.
Di lain pihak, tingkat kesulitan dalam mengungkap korupsi dipastikan meningkat setelah kasus ini. Pejabat dan tokoh-tokoh yang memiliki rekam jejak buruk dengan sendirinya akan berusaha menyembunyikan hasil perbuatannya. Prestasi KPK memproses Abdulah Puteh dan Mulyana boleh jadi menyenangkan untuk diikuti, tetapi masih banyak konglomerat yang ditengarai membangkrutkan negara tidak juga diringkus. Puteh bahkan telah divonis 10 tahun penjara, walau sekarang menjadi tahanan kota alias belum menjalani hukuman di penjara.
Masih mandeknya pemberantasan korupsi dan pembenahan keorganisasian di tubuh berbagai instansi pemerintah tampaknya akan menambah berat beban pemberantasan korupsi yang mulai dijalankan KPK. Meskipun ujung tombak pemberantasan korupsi juga meliputi banyak lembaga, seperti polisi, jaksa, hakim, atau BPK, lembaga-lembaga itu ditengarai juga tidak bersih dari korupsi. Tidak mengherankan jika kemudian responden pun tidak yakin aparat lain akan mampu memberikan dukungan memadai terhadap upaya pemberantasan korupsi oleh KPK.
Bercermin dari kondisi tersebut, substansi dari Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi tampaknya masih terhenti di dokumen-dokumen kenegaraan. Meskipun minggu ini Presiden berencana mengeluarkan Instruksi lanjutan untuk menajamkan sektor-sektor pemberantasan dan pencegahan korupsi, tetapi luasnya bidang yang harus dibersihkan tampaknya akan menjadi sebuah kerja yang tak mudah.








Tugas:
Baca dengan seksama, pikirkan apa yang menyebabkan terjadinya korupsi, bagaimana mencegahnya, apa akibatnya bila korupsi tidak bisa diberantas, serta adakah cara-cara yang paling efektif dalam memberantas korupsi.
Kerjakan secara individual (10 nemit), kemudian berpasangan (15 menit), dilanjutkan dalam kelompok 5 – 6 orang selama (30 menit).
Presentasikan oleh salah satu kelompok ditanggapi oleh kelompok lain secara bergantian menampilkan:
Faktor-faktor penyebab terjadinya korupsi
Tata cara mencegah agar tidak terjadinya korupsi
Akibat-akibat yang ditimbulkan dari maraknya tindak pidana korupsi
Cara-cara efektif dalam memberantas korupsi.

Sebagian pakar politik menilai, ada 3 hal yang menyebabkan korupsii merajalela di kalangan birokrat;
1) Dari segi hukum, sebuah teori menyatakan, seseorang berani melakukan tindak kejahatan, karena resiko akibat tindakannya jauh lebih kecil darii hasil yang diperolehnya.
Dalam konteks korupsi seseorang berani melakukan korupsi karena resiko hukumannya tidak lebih merugikan dibanding ketika ia memperoleh uang dari hasil korupsinya. Fakta menunjukkan, hukum pidana kurungan bagi pencuri ayam yang bisa mencapai 3 bulan. Sedang koruptor yang mencuri uang rakyat sampai bermilyar-milyar hanya divonis kurungan cuma beberapa bulan atau tahun plus dipotong masa tahanan.
2) Pribadi-pribadi birokrasi. Seorang birokrat yang telah terdidik secara intelek, memang tidak ada jaminan terdidik secara iman & takwa (imtak). Karena sistem pendidikan sekarang cenderung mengedepankan sisi intelek dibanding imtak.
3) Sistem yang melingkupi negara. Kebobokrokan yang terjadi di Indonesia saat ini, salah satunya korupsi, adalah sebuah kerusakan sistemik. Seperti bus dan sopir serta penumpangnya. Agar bisa sampai ke tujuan dengan selamat, diperlukan seorang sopir yang baik dan mobil yang kondisinya baik pula. Sistemnya adalah bus, pengendara adalah elit politik dan penumpangnya adalah rakyat. Ketika bus yang digunakan rusak, justru sangat berbahaya bagi keselamatan pengendara dan penumpang.